Gamer Ternyata Lebih Bisa Menguasai Mimpi Dibanding Non-Gamer
Oktober 13, 2018
Gamer Ternyata Lebih Bisa Menguasai Mimpi Dibanding Non-Gamer - Teman-teman gamer pernah mengalami Lucid Dream? Lucid Dream adalah sebuah fenomena, dimana kita sedang bermimpi, dan kita menyadari bahwa hal yang sedang terjadi adalah mimpi.
Ada fakta menarik berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Gackenbach, seorang psikolog dari Grant MacEwan University Kanada. Hasil studi tersebut mengatakan bahwa video game bisa memberikan dampak kepada mimpi seseorang.
Pada penelitiannya yang berjudul “Cognitive Structure Associated With The Lucid Features Of Gamers Dreams” menjelaskan bahwa seorang “hardcore” gamer, cenderung akan mengalami Lucid Dream dibanding non-gamer. Hal tersebut berdasarkan hasil survey dari total 125 orang yang termasuk di dalamnya adalah gamers dan non-gamers.
Menariknya, Gackenbach juga menyatakan bahwa selama fenomena Lucid Dream itu terjadi, gamer merasakan bahwa dirinya di dalam mimpi hanyalah sebuah karakter yang dimainkan. Lebih menariknya lagi, gamer bisa mengatur antara pandangan dalam bentuk orang pertama atau orang ketiga. Layaknya memainkan game bergenre FPS (First Person Shooter) dan TPS (Third Person Shooter).
“Gamers already know what it’s like to be in control in an alternate reality, So it makes sense that a gamer would notice, ‘hey, I’m in a dream,’ and know how to manipulate that situation.” Ujar Gackenbach
Hal ini sangat menarik, ternyata video game bisa memberikan stimulus positif yang dimana game bisa melatih orang untuk mengontrol mimpinya. Hal ini bisa saja membuktikan bahwa bermain game bisa melatih imajinasi yang secara faktanya menjadikan gamer memiliki peluang lebih besar untuk mengalami Lucid Dream.
Teman-teman gamer pernah mengalami Lucid Dream setelah bermain game? Yuk share!
Ada fakta menarik berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Gackenbach, seorang psikolog dari Grant MacEwan University Kanada. Hasil studi tersebut mengatakan bahwa video game bisa memberikan dampak kepada mimpi seseorang.
Pada penelitiannya yang berjudul “Cognitive Structure Associated With The Lucid Features Of Gamers Dreams” menjelaskan bahwa seorang “hardcore” gamer, cenderung akan mengalami Lucid Dream dibanding non-gamer. Hal tersebut berdasarkan hasil survey dari total 125 orang yang termasuk di dalamnya adalah gamers dan non-gamers.
Menariknya, Gackenbach juga menyatakan bahwa selama fenomena Lucid Dream itu terjadi, gamer merasakan bahwa dirinya di dalam mimpi hanyalah sebuah karakter yang dimainkan. Lebih menariknya lagi, gamer bisa mengatur antara pandangan dalam bentuk orang pertama atau orang ketiga. Layaknya memainkan game bergenre FPS (First Person Shooter) dan TPS (Third Person Shooter).
“Gamers already know what it’s like to be in control in an alternate reality, So it makes sense that a gamer would notice, ‘hey, I’m in a dream,’ and know how to manipulate that situation.” Ujar Gackenbach
Melatih untuk Menjaga Diri dari Rasa Takut
Gackenbach juga menjabarkan hal yang tidak kalah menarik dengan Lucid Dream. Dia juga menyatakan bahwa seorang “hardcore” gamer, ketika mengalami mimpi buruk, maka dirinya tidak akan terbawa dengan kondisi mimpi tersebut. Dengan kata lain, ketika non-gamer mengalami mimpi buruk dan langsung terbangun dengan keringat dingin, maka seorang “hardcore” gamer akan tetap terjaga dengan tidurnya.Hal ini sangat menarik, ternyata video game bisa memberikan stimulus positif yang dimana game bisa melatih orang untuk mengontrol mimpinya. Hal ini bisa saja membuktikan bahwa bermain game bisa melatih imajinasi yang secara faktanya menjadikan gamer memiliki peluang lebih besar untuk mengalami Lucid Dream.
Teman-teman gamer pernah mengalami Lucid Dream setelah bermain game? Yuk share!
